Siapa yang tidak mengenal sosok Patih Gadjah Mada adalah seorang maha patih kerajaan Majapahit pada masa Raja Tribhuana Tunggadewi dan Raja Hayam Wuruk, Sumpah Palapa merupakan komitmen yang sangat terkenal.
Bagi gajah mada, manusia hidup didunia pada dasarnya hanya ada dua
pilihan, yaitu sebagai pemimpin atau sebagai yang dipimpin.Sebagai yang
dipimpin, manusia harus patuh dan taat serta loyal terhadap perintah
pimpinannya dan rela berkorban untuk mencapai tujuan bersama. Prinsip
ini dikenal dengan istilah Satya Bela Bhakti Prabu. Sebaliknya, sebagai
pemimpin, manusia harus dapat diterima sebagai pemimpin, memiliki
kemampuan, mampu mengorbankan diri untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam ilmu kepemimpinan, Gajah Mada mengamalkan ajaran Prabu Arjuna Sasrabahu yang merumuskan ilmu kepemimpinan dan terkenal dengan istilah Panca Titi Darmaning Prabu. Berikut adalah prinsip-prinsip kepemimpinan yang dianut oleh Maha Patih Gajah Mada.
1. Handayani Hanyakra Puruna
Seorang pemimpin senantiasa memberikan dorongan, motivasi dan kesempatan
kepada Generasi Mudanya atau anggotanya untuk melangkah ke depan.
2. Madya Hanyakrabawa
Seorang pemimpin ditengah masyarakatnya senantiasa berkonsolidasi
memberikan bimbingan dan mengambil keputusan dengan musyawarah dan
mufakat untuk kepentingan bersama
3. Ngarsa Hanyakrabawa
Seorang pemimpin sebagai seorang yang terdepan senantiasa memberiksan
panutan-panutan yang baik sehingga dapat menjadi suri tauladan.
4. Nir Bala Wikara
Seorang pemimpin tidak selalu menggunakan kekuasaanya untuk mengalahkan
lawan atau saingan politiknya. Namun menggunakan pendekatan pemikiran,
lobi, sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya dan menjadi lebih
disegani.
Ngarsa Dana Upaya
Seorang pemimpin adalah kesatria yang berada pada garis terdepan dalam
mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, materi dan lain sebainya.
Melihat uraian di atas, apakah kita masih menganggap bahwa Majapahit
adalah kerajaan kuno yang pernah ada di tanah jawa, merupakan kerajaan
pada jaman kegelapan? Jika Gajah Mada sebagai seorang jenderal perang
memiliki budi pekerti seperti uraian diatas, maka sang raja dapat
dipastikan seseorang yang memiliki budi pekerti, kebijaksanaan, suri
tauladan yang jauh lebih luhur. Kepada raja seperti inilah, sang Maha
Patih
Pengetahuan tidak datang sendiri dia harus dicari terus menerus, karena dia tiada terbatas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
TETAP BUKA MATA
Mobil Nasional, Apakah Impian atau akan menjadi kenyataan
Jumat 6 September 2019 Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik Mobil Esemka di Desa Demangan, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Boyolali,...

-
Idle up adalah salah satu istilah menaikan putaran idle atau langsang mesin. Idle up biasanya digunakan pada saat mesin menerima beban puta...
-
Mungkin kaum milenial kurang begitu familiar dengan Mobil ini, yaitu Mazda MR-90. Mobil besutan Brand Mazda ini sempat meramaikan pasar mob...
-
Siapa yang tidak mengenal sosok Patih Gadjah Mada adalah seorang maha patih kerajaan Majapahit pada masa Raja Tribhuana Tunggadewi dan Raja ...
No comments:
Post a Comment